SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Menurut
Nuraida (2008) sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing komponen
memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki
satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.
Menurut
Hutahaean (2014) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data
yang kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan satu kesatuan
nyata.
Menurut Marimin, Tanjung
dan Prabowo (2006)Sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen
dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi. Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem yang menerima sumber data sebagai input dan mengolahnya menjadi produk
informasi sebagai output. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang terdiri
dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software dan brainware, data
dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan
pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi.
Menurut Wade dan Tavris
(2008) Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan
berbagai proses mental serta cara perilaku dan berbagai proses mental ini
dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan ekstermal.
Berdasarkan pengertian
sistem, informasi, sistem informasi, dan psikologi diatas. Maka dapat diberi
kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi merupakan suatu sistem yang
didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi dengan penggunaan
computer dan aplikasinya yang dimaksudkan untuk
penelitian,
perencanaan,
dan pengelolaan. Misalnya, mengolah data mengenai perilaku
manusia dan proses mental manusia, sehingga menghasilkan informasi yang dapat
digunakan untuk tujuan tertentu. sebagai contohnya, yaitu penggunaan teknologi
dalam pengambilan data tes psikologi, seperti untuk menganalisa kepribadian
manusia, tes IQ, konsultasi anak, tes kepribadian berdasarkan bercak cinta,
dsb. Dalam hal ini komputer (komputerisasi alat tes psikologi) memiliki fungsi
yang saling berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki kesatuan yang
utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu dalam mengolah data mengenai
perilaku dan proses mental individu. Beberapa subsistem atau komponen hardware, software dan brainware,
data dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output,
penyimpanan, dan pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi yang
lebih efektif serta efisien. Contohnya adalah Perusahaan sekarang ini banyak
menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam
menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang
tenaga para penyeleksinya juga.
Salah satu contoh dari
sistem informasi psikologi adalah adanya E-counseling. Menurut Gibson (2008)
istilah e-counseling berasal dari bahasa inggris yaitu e-counseling (elektronik
konseling) yang secara singkat dapat diartikan yaitu proses penyelenggaraan
konseling secara elektronik. Cikal bakalnya berdirinya istilah e-counseling
berawal dari penyelenggaraan konseling online pada tahun 1960-1970.
3-counseling adalah konseling melalui internet yang secara umum merujuk pada
profesi yang berkaitan dengan layanan kesehatan mental melalui teknologi
komunikasi tertentu.
Daftar Pustaka
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Marimin., Tanjung, H., prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya
manusia. Jakarta: Grasindo.
Nuraida, I. (2008). Manajemen administrasi
perkantoran. Yogyakarta: KANISIUS.
Wade. C., Travis, C. (2008). Psikologi, edisi
kesembilan. Jakarta: Erlangga.
Komentar
Posting Komentar